Di dunia ini, manusia tak akan lepas dari suatu hal yang bernama penderitaan. Bahkan dari berbagai agama mengatakan bahwa penderitaan adalah salah satu anugrah dari Tuhan yang harus dijalani. Dengan adanya penderitaan, manusia akan belajar bahwa hidup ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dan ini semua akan membuat manusia menjadi lebih dewasa dalam menjalani hidupnya. Dibalik itu semua, kita mesti mempelajari dan mengetahui tentang penderitaan. Dan untuk selengkapnya saya mencoba menjelaskan apa itu penderitaan. Cekidoot…
PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata dhra yang dalam bahasa sansekerta memiliki arti menanggung. Penderitaan juga berasal dari kata derita, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti menanggung atau menahan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penyebab dari penderitaan yaitu dari tekanan hidup yang harus dijalani. Penderitaan bisa berupa penderitaan fisik dan penderitaan batin.
Penderitaan bisa terjadi kepada semua orang. Baik yang kaya maupun miskin, entah itu tua atau muda. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Dalam hal ini dipengaruhi oleh individu-individu yang memiliki tingkatan mental yang cukup tinggi dalam menghadapinya. Penderitaan bisa juga sebagai energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Dapat dikatakan bahwa penderitaan sangat didasari olleh iman seseorang. Jika seseorang memiliki kekuatan iman yang tinggi, mungkin penderitaan yang dihadapi dapat dilalui dengan mudah. Ini dikarenakan orang tersebut bereaksi dengan cepat dan menyegerakan untuk bertobat kepada-Nya. Namun bagi orang yang lemah imannya, maka orang seperti ini sangat sulit untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dideritanya. Biasanya orang seperti ini mudah menyerah dan cepat berputus asa dalam mengatasi penderitaannya. Maka dari itu kita perlu meningkatkan iman kita kepada Tuhan agar semua penderitaan-penderitaan yang kita hadapi mendapat kemudahan.
SIKSAAN
Siksaan diambil dari kata dasar siksa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, siksa dapat diartikan sebagai hukuman. Siksaan dapat diartikan perlakuan sewenang-wenang yang dilakukan sebagai hukuman atas kesalahannya. Siksaan dapat berupa siksaan badan atau jasmani dan siksaan jiwa atau psikis. Akibat dari siksaan yang telah diterima seseorang, maka akan timbul yang namanya penderitaan.
Setelah terbagi dua antara siksaan fisik dan siksaan psikis. Contoh dari siksaan fisik yaitu seperti penganiayaan, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, dan lain sebagainya. Siksaan seperti ini datang karena ada niat jahat dari pelakunya, bukan karena korban memiliki kesalahan. Kita bisa menemukan kasus-kasus tersebut di dalam berita-berita yang ada di media, baik media elektronik maupun media massa. Bahkan kita dapat melihat langsung kasus pencurian yang terkadang terjadi didepan khalayak atau umum.
Kemudian yaitu jenis siksaan yang berupa psikis atau siksaan batin misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Semua orang pasti pernah mengalami siksaan psikis seperti tersebut. Uraaian dari siksaan tersebut sebagai yaitu berikut.
1. Kebimbangan
Siksaan seperti ini biasanya terjadi disaat seseorang bingung dalam menentukan pilihannya. Sebagai contoh ketika seseorang sedang memilih antara kuliah dan kerja. Nah orang tersebut sangat berhati-hati dalam menentukan piliihan. Namun setelah dia memilih dan menjalankannya, orang tersebut kecewa karena salah dalam menentukan pilihan. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan Akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Maka dari itu setidaknya kita usahakan agar tidak mengalami kebimbangan dalam menjalani hidup ini.
2. Kesepian
Hal seperti ini padahal merupakan persoalan sepele. Tetapi apabila dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan penderitaan yang luar biasa. Misalnya yaitu seorang anak yang berada dilingkungan mewah, pasti kita menganggap hidupnya gak terasa sepi karena kebutuhannya selalu terpenuhi. Namun anggapan itu salah besar, apa sebabnya???. Dengan segala fasilitas yang ada, seseorang akan lupa diri tanpa pengawasan orang tua. Nah ini merupakan siksaan batin seorang anak berupa kesepian, dikarenakan orang tuanya tidak ikut campur tangan dalam kehidupan sang anak.
3. Ketakutan
Pada dasarnya siksaan ini adalah pengaruh seseorang pada saat masa lalunya. Mungkin jika masa lalunya tidak ditakut-takuti atau tidak mengalami peristiwa yang hebat maka siksaan jenis ini tidak akan dialami oleh siapapun. Sebagai contoh yaitu seseorang yang takut akan ketinggian. Pastinya seseorang tersebut tidak pernah berada di ketinggian. Mungkin orang tersebut pernah mengalami hal buruk pada masa lalunya sehingga orang itu mengidap phobia akan ketinggian.
KEKALUTAN MENTAL
Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan seseorang ketika tidak bisa menghadapi dan menyelesaikan masalahnya yang berakibat pada tingkah lakunya yang tidak wajar.
Berikut terdapat gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental, diantaranya:
1. Pada jasmani, akan sering mengalami pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung dan lain sebagainya.
2. Pada rohani atau batin, akan selalu terasa lemas, ketakutan, apatis, mudah marah dan lain-lain.
Setelah itu ada tahap-tahap gangguan kejiwaan.
1. Sangat nampak pada diri penderitanya gejala-gejala pada jasmani dan rohaninya.
2. Selalu ingin mempertahankan sifat-sifat negatif seperti melarikan diri bila tertimpa masalah.
3. kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Semua itu pasti ada sebab-sebabnya, berikut sebab-sebab timbulnya kekalutan mental.
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
3. cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.
Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah
· Positif
Trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegitan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.
· Negatif
Trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. Kota-kota besar yang banyak memberi tantangan-tantangan hidup yang berat, sehingga orang merasa dikejar-kejardalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Anak-anak muda usia yang tidak berhasil dalam mencapai apa yang dikehendaki atau diidam-idamkan, karena tidak berimbangnya kemampuan dengan tujuannya.
3. Wanita pada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah yang dibawanya kedalam hati atau perasaannya, tetapi sulit mengeluarkan perasaannya tersebut. sementara itu mereka memiliki kondisi tubuh yang lebih lemah, sehingga kaum wanitalah yang banyak menjadi penderita psikosomatisme (penyakit akibat gangguan kejiwaan) daripada kaum pria.
4. Orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan, bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi, sehingga sifat pasrah umumnya tidak dikenalnya.
5. Orang yang terlalu mengejar materi.
REFERENSI:
0 komentar:
Posting Komentar