Jumat, 29 November 2013

PROPOSAL PENELITIAN


Judul :
            “Pengaruh Cahaya Terhadap Kecepatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau”
Latar Belakang:
            Latar belakang penelitian “Cahaya Terhadap Kecepatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau” antara lain sebagai berikut:
1.      – Penanaman biji kacang hijau yang mudah
2.      – Harga kacang hijau yang terjangkau
3.      – Biji kacang hijau yang mudah di temukan
Rumusan Masalah:
            “adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau?”
Tujuan Penelitian:
            “untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau”
Manfaat Penelitian :
1.      Bagi petani, memberikan informasi untuk meningkatkan hasil pertaniannya
2.      Bagi peneliti, penelitian ini dapat di jadikan kajian awal untuk melakukan penelitian lanjutan.
Membuat Hipotesis :
            Cahaya dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan biji kacang hijau
Tinjauan Pustaka :
            Cahaya matahari mempengaruhi tumbuhan berdaun hijau karena cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis tumbuhan. Cahaya matahari juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman,  misalnya  tumbuhan di tempat gelap akantumbuh lebih cepat, tetapi dengan kondisi pucat, kurus, dan daunnya tidak berkembang. Sebaliknya, tumbuhan di tempat terang akan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang baik dan berwarna hijau.
Variabel Penelitian :
1.      Variable bebas    : cahaya matahari
2.      Variable terikat   : kecepatan pertumbuhan perkecambahan
3.      Variable control  : kualitas biji kacang hijau, tempat prkecambahan, volume air
 Metode Penelitian
1.      Rumusan operasional variable
-   Operasional variable bebas
Tempat tumbuh biji kacang hijau ada yang di tempat terang dan ada yang di tempat gelap.
-   Operasional variable terikat
Kecepatan pertumbuhan perkecambahan biji kacang hijau per hari, dengan interval pengamatan 6 hari.
2.      Merancan Penelitian
Wadah 1 : perlakuan di tempat yang terang
Wadah 2 : perlakuan di tempatkan di tempat yang gelap
3.      Menentukan pupulasi dan sampel
Populasi  : biji kacang
Sampel    : 2×5 biji kacang hijau
4.      Alat dan bahan
- Wadah plastic
- Penggaris
- Biji kacang hijau
- Kapas
- Air
5.      Prosedur penelitian
a.       Siapkan 2 wadah plastic
b.      Isi 2 wadah tersebut dengan kapas yang telah di basahi dengan air
c.       Tanam biji kacang hijau di wadah plastic yang telah di sediakan. Setiap satu wadah berisi 5 biji kacang hijau
d.      Beri nomor di setiap biji.
e.       Wadah yang satu di letakkan ditempat yang terang, dan yang lain di letakkan di tempat yang gelap
f.       Siran setiap hari biji kacang hijau tersebut.
g.      Lakukan pengamatan selama 6 hari.

RANCANGAN PENELITIAN


A.  JUDUL
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS SEKOLAH ALAM : Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Alam Ungaran

B.     LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama yang dapat menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa. Tanpa adanya pendidikan, sebuah bangsa atau masyarakat tidak akan bisa mencapai tujuan hidupnya, sehingga pada akhirnya bangsa tersebut akan menjadi sebuah bangsa yang kurang beradab bahkan tidak beradab. 
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, bangsa dan negara.
Pendidikan nasional sebagaimana yang telah tercantum dalam Bab II Pasal 3 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Namun seperti yang terjadi dewasa ini, tujuan dari pendidikan nasional belum sepenuhnya tercapai.Untuk itulah diperlukan sebuah inovasi di bidang pendidikan agar tujuan pendidikan nasional di atas dapat tercapai. Salah satu caranya adalah dengan mengimplementasikan pendidikan berkarakter dalam proses pembelajaran di setiap tingkat satuan pendidikan.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan semakin mudahnya lalu lintas budaya antar bangsa. Globalisasi yang tanpa batas seperti sekarang menyebabkan manusia Indonesia kehilangan jatidirinya sebagai suatu bangsa. Penyebabnya adalah krisis kualitas diri dari manusia Indonesia, terutama kualitas karakter kebangsaan masyarakat Indonesia. Padahal bangsa yang maju adalah bangsa dengan masyarakat berkarakter kuat, sehingga dewasa ini dalam percaturan dunia, Indonesia semakin tak diperhitungkan di antara negara-negara yang kompetitif. Padahal sesungguhnya apabila dikelola dengan baik, sumber daya manusia dan sumber daya alam yang melimpah dapat dijadikan modal oleh bangsa ini untuk menjadi sebuah bangsa yang kuat.
Akibat dari perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat juga membuat lembaga keluarga yang harusnya bisa menjadi lembaga pendidikan yang utama dan pertama tidak lagi bisa menjalankan fungsi-fungsinya, Anak di dalam keluarga tidak lagi menemukan model yang bisa menjadi panutan bagi perkembangan dirinya, karena ayah, ibu dan anggota keluarga mereka telah disibukkan oleh berbagai kesibukan lain. Mussen dkk dalam Latief (2009:21) menjelaskan banyak data yang menunjukkan bahwa kenakalan yang serius adalah salah satu ciri khas dari anak yang sama sekali tidak mendapat perhatian atau merasakan kasih sayang. Pernyataan di atas  menunjukan bahwa disorientasi yang dialami oleh anak-anak di masa sekarang adalah salah satu akibat dari disfungsi keluarga sebagai lembaga sosial yang utama dan pertama.
Berpijak pada masalah di atas, semua lembaga pendidikan formal berlomba-lomba untuk mensukseskan suatu model pendidikan yang mengacu pada proses penanaman nilai, berupa pemahaman-pemahaman, tata cara merawat dan menghidupi nilai-nilai tersebut, serta bagaimana siswa dapat memiliki kesempatan melatihkan nilai-nilai tersebut secara nyata yang disebut dengan pendidikan berkarakter (Koesoma, 2010:192-193).
Sekolah alam yang berusaha mengembangkan pendidikan secara alami, belajar dari semua makhluk yang ada di alam semesta dengan konsep pembelajaran yang mempunyai tiga fungsi diantaranya; alam sebagai ruang untuk aktivitas pembelajaran, alam sebagai media dan bahan ajar, serta alam sebagai objek dari pembelajaran (http.www.unnes.info/catatan-perjalanan/konsep-sekolah-alam). Sekolah alam tentunya memiliki bentuk implementasi dari pendidikan karakter yang berbeda dengan sekolah formal pada umumnya.
Sekolah Dasar Alam Ungaran (SAUNG) terletak di kaki Gunung Ungaran, 20 km selatan Kota Semarang, tepatnya berada di Jalan Ismaya Raya Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Di dalam proses belajar-mengajar, SAUNG menerapkan beberapa model pendidikan diantaranya; pembelajaran yang menyenangkan (fun learning), pembelajaran terpadu atau tematik, belajar melalui bermain, belajar mengekspresikan dengan eksperimen atau percobaan serta pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk. Suasana belajar yang diterapkan dengan model bangunan yang hanya memiliki atap tanpa dinding, sehingga anak bisa belajar sambil me­nikmati keindahan alam dengan metode pembelajaran dilakukan di dalam dan di luar kelas.
Bertolak dari latar belakang di atas, timbul upaya penelitian tentang model implementasi pendidikan karakter yang ingin membentuk ahlak mulia siswa pada sekolah alam yang mengembangkan konsep pendidikan dekat dengan alam. Untuk itulah disusun proposal penelitian dengan judul : “PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS SEKOLAH ALAM: Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Alam Ungaran’’.

C.    RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka pertanyaan yang muncul dalam penelitian ini antara lain :
1.    Bagaimana model implementasi pendidikan karakter di Sekolah Alam Ungaran?
2.    Bagaimana hasil implementasi pendidikan karakter di Sekolah Alam Ungaran?
3.    Bagaimana hambatan-hambatan yang ditemui dalam implementasi pendidikan karakter di Sekolah Alam Ungaran.

D.    TUJUAN
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka penelitian ini bertujuan
1.    Mengetahui model implementasi pendidikan karakter di Sekolah Alam Ungaran.
2.    Mengetahui hasil implementasi pendidikan karakter di Sekolah Alam Ungaran.
3.    Mengetahui hambatan-hambatan yang ditemui dalam implementasi pendidikan karakter di Sekolah Alam Ungaran.

E.     LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dalam kegiatan penelitian ini adalah bahwa hasil penelitian bisa menjadi artikel paten yang bisa dikaji dan ditelaah oleh para akademisi, praktikan penelitian atau masyarakat umum.

F.     KEGUNAAN
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan baik secara teoritis maupun secara aktif.
1.    Secara teoritis, yaitu menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya di bidang pendidikan yang terkait dengan implementasi pendidikan berkarakter di Sekolah Alam. Dapat menjadi bahan acuan dalam penelitian sejenis atau sebagai bahan pengembangan apabila akan dilakukan penelitian lanjutan.
2.    Secara Praktis, yaitu dari hasil penelitian dapat memberikan masukan pada pemerintah tentang penerapan dan pengalaman pendidikan karakter pada Sekolah Alam, serta sebagai rekomendasi kepada pemerintah tentang bagaimana melaksanakan pendidikan karakter yang efektif berdasarkan pengalaman nyata.
G.    TINJAUAN PUSTAKA
1.    Pendidikan Karakter
Sesuai dengan budaya pendidikan dan pengembangan karakter bangsa, ada empat pilar yang berkewajiban mendidikkan nilai-nilai pendidikan karakter bangsa yaitu kegiatan belajar mengajar di sekolah atau di kampus, kegiatan keseharian di sekolah atau di kampus, kegiatan ko-kulikuler dan/atau ekstra kurikuler, serta kegiatan keseharian dirumah dan masyarakat.
Albertus (2010), pendidikan karakter memberikan tempat bagi kebebasan individu dalam menghayati nilai-nilai yang dianggap baik, luhur, dan layak diperjuangkan sebagai pedoman bertingkah laku bagi kehidupan pribadi berhadapan dengan dirinya, sesama dan Tuhan. Pendidikan karakter  berusaha mempromosikan nilai-nilai positif bagi anak-anak muda dalam kaitannya dengan merosotnya moral bangsa. Nilai-nilai pendidikan karakter yang diusung disini bertujuan untuk membentuk karakter terhadap individu agar mempunnyai moral yang baik.
Hidayatuallah (2010) mengatakan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengajarkan kepada individu agar memiliki kepribadian yang dapat ditinjau dari titik tolak etis atau moral, seperti sifat kejujuran, amanah, keteladanan, atau pun sifat-sifat lain yang harus melekat pada diri individu. Pendidikan karakter dianggap sangat penting dilaksanakan mengingat bangsa ini mengalami keterpurukan, masalah-masalah sosial yang merajalela, hal ini karena minimnya insan-insan cendikia yang cerdas dan berkarakter kuat.
2.    Sekolah Alam
Penelitian yang dilakukan oleh Hani Hartati mahasiswa Fakultas Psikologi, USU (2009), yang berjudul Gambaran Sikap Orang Tua terhadap Sekolah Alam mengungkapkan bahwaorang tua memiliki pandangan positif terhadap sekolah alam karena pendidikan di sekolah alam memiliki kualitas yang baik. Selain itu, terdapat manfaat yang telah dilihat dan dirasakan orang tua terhadap perubahan perilaku anaknya yang semakin baik yaitu anak lebih mengerti tentang alam, semakin mandiri, dan percaya diri. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Alam Bina Madania Kecamatan Tanjung Anom Kabupaten Deli Serdang, Medan.
Fakultas Ilmu Pendidikan, UNNES (2006), dengan penelitian berjudul PembelajaranLife Skill (Kecakapan Hidup) di Sekolah Alam Ar-Ridho Bukit Kencana Kecamatan Tembalang Kota Semarang yang menjelaskan bahwa sekolah alam memiliki konsep untuk mengajak anak-anak berinteraksi langsung dengan alam dan memanfaatkan alam sebagai sumber belajar setiap hari. Pembelajaran tidak bersifat teori dan abstrak sehingga aspek kepribadian anak yang meliputi pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan sikap (afektif) dapat bekembang sesuai dengan tahapan pekembangan dan karakteristik setiap individu.
Kedua hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa dengan didirikannya sekolah alam sebagai sekolah alternatif bagi siswa, maka keberadaan dan perkembangannya dapat diterima oleh orang tua dan masyarakat secara positif. Fokus penelitian yang dilakukan pada penelitian sebelumnya menitikberatkan pada pandangan orang tua terhadap keberadaan sekolah alam dan proses pembelajarannya secara umum serta kebermanfaatannya terhadap perkembangan siswa. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti lebih memprioritaskan tentang implementasi pendidikan karakter yang di jalankan oleh sekolah alam.

H.    METODE PENELITIAN
1.    Dasar Penelitian
   Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah data-data yang berupa data deskriptif yang tidak menggunakan data yang berupa angka untuk menerangkan hasil penelitian.
2.    Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Alam Ungaran yang terletak di Jalan Ismaya Raya Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.
3.    Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah cara guru di SAUNG Semarang dalam mengimplementasikan pendidikan berkarakter dalam kegiatan pembelajarannya, serta hambatan-hambatan yang muncul dalam proses implementasi tersebut.
4.    Sumber data
Data penelitian ini diperoleh dari data primer dan dat sekunder. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
a.         Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui pengamatan dan wawancara dengan informan. Moleong (dalam Basrowi dkk, 2008:188) mengemukakan subjek penelitian merupakan orang dalam latar penelitian. Subjek penelitian ini merupakan pusat perhatian atau sasaran peneliti. Terkait dengan hal ini, subjek penelitiannya adalah guru di SAUNG. Informan adalah orang yang memberikan informasi atau keterangan data yang diperlukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, yang menjadi informan ialah guru, kepala sekolah, serta beberapa orang tua siswa SAUNG.
b.         Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP, data guru dan karyawan, profil SAUNG, jadwal pelajaran, tata tertib untuk guru dan siswa, serta foto yang terkait dengan penelitian ini.
5.    Teknik Pengumpulan Data
a.         Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam kepada beberapa guru mata pelajaran yang diteliti serta wakil kepala sekolah bidang kurikulum untuk memperoleh data yang berkaitan dengan implementasi pendidikan berkarakter dalam proses pembelajaran di SAUNG, serta hambatan-hambatan yang ditemui dalam proses implementasi tersebut.
b.         Foto
foto-foto yang digunakan dihasilkan oleh peneliti sendiri seperti foto SAUNG, serta beberapa foto yang lain terkait dengan pendidikan berkarakter di SAUNG.
c.         Dokumentasi
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen silabus, RPP, data guru dan karyawan, data siswa, profil SAUNG, tata tertib guru dan karyawan, jadwal pelajaran. Serta dokumen-dokumen lain yang relevan dengan penelitian ini.
d.        Observasi
Peneliti melakukan pengamatan di SAUNG ketika observasi awal dan dalam pelaksanaan penelitian dengan melakukan interview pada beberapa guru di SAUNG,mencari data yang berupa dokumen-dokumen sekolah, mengamati kegiatan dan perangkat pembelajaran, dan mengambil foto kegiatan pembelajaran. Obeservasi yang dilakukan adalah observasi non partisipatif, artinya peneliti tidak terlibat langsung  dalam kegiatan, namun datang ke lokasi penelitian dan mengamati apa saja yang menjadi fokus penelitian yang ada di lokasi penelitian.  
6.    Validitas Data
Teknik pengujian yang dipergunakan dalam menentukan validitas data dalam penelitian ini adalah menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan  sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Ulinuha, 2010:33).
Penelitian ini menggunakan triangulasi dengan sumber yaitu membandingkan dan mengecek derajat kepercayaan informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif Patton (dalam Moleong, 2006:330).
7.    Teknik Analisis Data
Dalam melakukan analisis data, menggunakan jalan pikiran Miles dalam Ulinnuha (2010:34) yang menyatakan bahwa dalam melakukan proses analisis komponen utama yang perlu diperhatikan setelah pengumpulan data adalah :
a.       Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan , menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
b.      Penyajian data, yaitu sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data dilakukan setelah melakukan reduksi data yang akan dugunakan sebagai bahan laporan.
c.       Menarik kesimpulan atau verifikasi yaitu suatu kegiatan yang berupa pengambilan intisari dan penyajian data yang merupakan hasil dari analissis yang dilakukan dalam penelitian/kesimpulan awal yang sifatnya belum benar-benar matang.

Sabtu, 19 Oktober 2013

PENELITIAN FISIOLOGI


1.1              Latar Belakang
Manusia setiap hari melakukan aktivitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan setiap aktivitas pasti membutuhkan energi. Energi yang digunakan secara terus-menerus dapat menyebabkan manusia mengalami kelelahan. Kelelahan terjadi karena terbatasnya energi yang dimiliki tubuh manusia. Kelelahan dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi tubuhnya, yaitu kerja menjadi tidak optimal dan dapat menurunkan produktivitas, sehingga dibutuhkan ilmu fisiologi untuk mengukur besarnya energi dan oksigen yang dikonsumsi orang yang berolahraga tersebut.
Ilmu fisiologi digunakan untuk mengukur konsumsi energi dan konsumsi oksigen yang dibutuhkan manusia dengan mengukur denyut jantung dan suhu tubuh orang yang berolahraga tersebut sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. Hasil dari pengukuran besarnya konsumsi energi dan oksigen pada orang yang berolahraga tersebut, dapat digunakan untuk mengetahui waktu istirahat yang dibutuhkan orang yang berolahraga tersebut dalam melakukan aktivitasnya, sehingga orang yang berolahraga tersebut dapat memulihkan atau menormalkan kembali kondisi tubuhnya dan dapat bekerja kembali secara optimal. Keoptimalan orang yang berolahraga tersebut akan berpengaruh terhadap meningkatnya produktivitas kerja dan memberikan keuntungan bagi tubuhnya.
Pengaplikasian ilmu fisiologi ini berupa alat olahraga yaitu barbel. Mengangkat barbel dipilih karena termasuk kerja statis sehingga pengambilan data lebih mudah. Barbel juga dapat disesuaikan berdasarkan beban atau berat pada barbel. Mengangkat barbel dapat diketahui konsumsi energi dan konsumsi oksigen dari orang yang berolahraga tersebut, agar orang yang berolahraga tersebut tidak kelelahan dalam melaksanakan aktivitasnya sehingga produktivitasnya terjaga.

1.2              Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penulisan ini adalah bagaimana mengukur kinerja fisiologi meliputi konsumsi energi dan oksigen, serta bagaimana mengukur waktu recovery teoritis berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh orang yang berolahraga tersebut.

1.3              Pembatasan Masalah
Penulisan penelitian pengukuran kinerja fisiologi kali ini memiliki beberapa batasan yang dihadapi. Pembatasan masalah yang terdapat dalam penulisan adalah sebagai berikut:
1.        Pengukuran kinerja fisiologi hanya dilakukan di pusat olahraga gor bekasi.
2.       Aktivitas mengangkat barbel hanya dilakukan oleh seorang yang sedang berolahraga.
3.    Data yang diambil adalah pengukuran denyut jantung awal, denyut jantung saat bekerja, dan denyut jantung istirahat setiap 1 menit sekali, suhu tubuh awal, dan suhu tubuh saat istirahat.
4.      Aktivitas mengangkat barbel hanya menggunakan beban 2 kg, 3 kg, dan 4 kg menggunakan tangan dan kaki.

1.4              Tujuan Penulisan
Penulisan penelitian pengukuran kinerja fisiologi memiliki beberapa tujuan. Tujuannya adalah sebagai berikut:
1.    Mengetahui kecepatan rata-rata denyut jantung orang yang berolahraga tersebut.
2.     Mengetahui perubahan temperatur tubuh orang yang berolahraga tersebut.
3.     Mengetahui konsumsi oksigen dan energi yang diperlukan orang yang berolahraga tersebut.
4.     Mengetahui perbandingan waktu recovery teoritis dengan waktu recovery  percobaan.

MENUJUKESEMPURNAAN © 2008 Template by:
SkinCorner